Sunday, October 18, 2015

Tugas 4

Tugas 4

NAT (Network address translation)

 NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

 

NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.

TIPE-TIPE NAT
NAT atau Network Address Translation memiliki dua tipe, yaitu :
  • NAT Tipe Statis
  • NAT Tipe Dinamis

       1. Pengertian NAT Tipe Statis


Static NAT atau NAT statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat ipnya belum didaftarkan dalam table nat. Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat local dan global dipetakan satu lawan satu secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT .

       2. Pengertian NAT Tipe Dinamis


NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.
  • Pengertian NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dimana dalam sistem pool, suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.
  • Pengertian Nat Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika dimana request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat ip distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Sejumlah IPlokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menghemat penggunaan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda portmultiplexing, atau perubahan port ke packet outbound. Penggabungan sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multireuest dari sebuah alamat ip dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan DualWan Router, selain itu logika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.






APIPA (Automatic Private IP Adressing)


APIPA adalah salah satu fitur sistem operasi Micorsoft Windows yang secara otomatis mengassign alamat IP pada range 169.254.0.0 sampai 169.254.255.255 ketika server DHCP tidak tersedia di jaringan. APIPA digunakan untuk jaringan kecil yang tidak terkoneksi ke internet . Dengan menggunakan APIPA, komputer-komputer pada subnet tunggal bisa secara otomatis mengkonfigurasi diri dan bisa berkomunikasi dengan komputer yang lain pada subnet tanpa harus mengkonfigurasi TCP/IP secara manual






Ketika sebuah komputer tidak memiliki alamat IP maka komputer tidak akan dapat melakukan sesuatu seperti login ke domain, mencetak ke printer jaringan atau mendapatkan file dari sebuah file server. Komputer yang alamat IPnya ditetapkan secara manual (alamat IP statis) atau secara otomatis (dinamis alamat IP). Komputer yang mendapatkan alamat IP secara otomatis memerlukan sumber untuk memberikan alamat mereka. Biasanya ini datang dalam bentuk DHCP server yang memiliki fungsi utama menyediakan alamat IP untuk jaringan klien. Bagi banyak pengguna rumahan yang biasanya mendapatkan alamat IP dari ISP kita untuk dialup dan dari DSL / Cable modem untuk koneksi internet broadband. Jika memiliki DSL / Cable router maka kemungkinan besar kita akan memberikan alamat IP komputer. Alamat IP ini yang disewa ke komputer untuk menetapkan jumlah waktu kemudian mereka perlu diperpanjang atau mereka akan berakhir.




  •  Keuntungan
    - Bisa bekerja seperti mekanisme failover server DHCP pada jaringan kecil
    - Bisa mengassign alamat IP pada range tertentu secara otomatis 
  •  Kerugian
    -Menyembunyikan masalah-masalah konektivitas yang mungkin terjadi
    - Tidak bekerja diluar subnet 169.254.x.x
    - Tidak bisa dirutekan

No comments:

Post a Comment